Kalkulator Rata-rata Tertimbang Dua Angka

Rata-rata Tertimbang Dua Angka, yang juga dikenal sebagai Rerata Tertimbang Dua Angka, dapat dihitung dengan mudah menggunakan kalkulator Rata-rata Tertimbang Dua Angka kami. Perhitungan ini memperhitungkan pentingnya atau relevansi setiap angka dalam perhitungan rata-rata. Setiap angka dikalikan dengan bobotnya masing-masing dan hasilnya kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah bobotnya. Metode ini memungkinkan perhitungan rata-rata yang lebih tepat ketika angka tertentu memiliki signifikansi lebih besar daripada angka lainnya.

Berikut adalah berbagai aplikasi rata-rata tertimbang dua angka:
• Analisis Keuangan:
Rata-rata tertimbang dua angka sangat penting dalam analisis keuangan untuk menghitung pengembalian portofolio, indeks tertimbang, imbal hasil obligasi, dan pengembalian yang disesuaikan dengan risiko.
• Penilaian Kualitas:
Dalam manufaktur, rata-rata tertimbang dua angka digunakan untuk menilai kualitas produk dengan menetapkan bobot yang berbeda untuk berbagai metrik kontrol kualitas.
• Manajemen Rantai Pasokan:
Bisnis menggunakan rata-rata tertimbang dua angka untuk menganalisis biaya inventaris, kinerja pemasok, dan waktu pengiriman untuk manajemen rantai pasokan yang efisien.
• Riset Pasar:
Rata-rata tertimbang dua angka membantu dalam riset pasar untuk menganalisis hasil survei, skor kepuasan pelanggan, dan peringkat produk untuk membuat keputusan berdasarkan data.
• Metrik Perawatan Kesehatan:
Profesional perawatan kesehatan menggunakan rata-rata tertimbang dua angka untuk menilai hasil pasien, efektivitas perawatan dan indikator kinerja rumah sakit.

Contoh rata-rata tertimbang dua angka untuk hitung rata-rata tertimbang dua angka:
Contoh 1: Perhitungan Penjualan Produk:
Data: Produk A Unit Terjual: 1000, Produk B Unit Terjual: 1500
Bobot: Produk A: 2, Produk B: 3
Tertimbang rata-rata: 1300
Contoh 2: Evaluasi Kinerja Karyawan:
Data: Pendapatan Penjualan yang Dihasilkan Karyawan A: 100000, Pendapatan Penjualan yang Dihasilkan Karyawan B: 150000
Bobot: Karyawan A: 0,4, Karyawan B: 0,6
Rata-rata tertimbang: 130000
Contoh 3: Prioritas Proyek:
Data: Skor Kompleksitas Proyek A: 0,8, Skor Kompleksitas Proyek B: 0,6
Bobot: Proyek A: 0,6, Proyek B: 0,4
Rata-rata tertimbang: 0,72
Contoh 4: Pemilihan Vendor:
Data: Biaya Vendor A: 10000, Biaya Vendor B: 15000
Bobot: Vendor A: 3, Vendor B: 2
Rata-rata tertimbang: 12000
Contoh 5: Evaluasi Kinerja Karyawan:
Data: Skor Kepuasan Pelanggan Karyawan A: 40 , Skor Kepuasan Pelanggan Karyawan B: 30
Bobot: Karyawan A: 7, Karyawan B: 3
Rata-rata tertimbang: 37